Dengan menuding umat lain sudah GAGAL PAHAM, pengikut Paulus bergenre Trinitarian mati-matian menolak keras kata TRINITAS yang mereka imani itu sebetulnya sudah menjelaskan dengan sendirinya bahwa sejatinya mereka menyembah TIGA TUHAN.
Padahal kita semua mengerti bahwa:
Kata TRI, dalam bahasa Sansekerta yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah TIGA
Kata TRI, dalam bahasa Sansekerta yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah TIGA
Dengan demikian, seluruh argumen penolakan mereka terhadap FAKTA di atas sebenarnya tidak pernah valid untuk menjawab pertanyaan mudah semisal ini:
"Jika memang benar Tuhan yang kalian sembah adalah SATU alias TUNGGAL, lalu apa perlunya ada kata TRI di depan kata TUNGGAL dalam terms yang sudah disesuaikan menjadi TRITUNGGAL itu?"
Jaman masih sekolah dulu, ada jargon terkenal di warung dekat sekolah, yaitu "Darmaji" alias "dahar lima ngaku hiji" (Bahasa Sunda) yang artinya "makan (gorengan) lima ngaku cuma sebiji."
Sama dan sebangun dengan Darmaji adalah "Bahluji" alias "nyembah tilu (tuhan) ngaku hiji."

Begitulah Kristen Trinitarian!
Nah, adik-adikku yang hari gini masih kristen,
Bagaimana kalian bisa menjelaskan Bapa di sorga, Yesus di Yesrusalem, dan Roh Kudus di awang-awang antara bumi dan sorga adalah SATU Tuhan?
Bagaimana kalian bisa menjelaskan Bapa di sorga, Yesus di Yesrusalem, dan Roh Kudus di awang-awang antara bumi dan sorga adalah SATU Tuhan?
Kita semua sudah belajar dari pengalaman bahwa jawaban kalian untuk pertanyaan sejenis ini tidak pernah bersumber dari kitab kristen sendiri melainkan sepenuhnya berbasis pada teori "ngarang bebas", sehingga pertanyaan paling substansional untuk isu ini sebetulnya adalah:
"Sebenarnya siapa yang gagal paham di sini?"
Selamat mikir!
Bagaimana pendapat anda tentang artikel ini?
0 Komentar